Ibukota – Korporasi Pokemon mengungkapkan pihaknya mendeteksi upaya peretasan terhadap beberapa penggunanya juga mengatur ulang kata sandi akun pengguna tersebut.
Pekan lalu, sebuah peringatan keras terlihat dalam platform dukungan resmi Pokemon, yang mana menyatakan bahwa “menyusul adanya upaya untuk menyusupi sistem akun kami, Pokemon secara proaktif mengunci akun penggemar yang digunakan kemungkinan besar terpengaruh.”
Pada Selasa (19/3), peringatan serius itu hilang. Juru bicara perusahaan mengungkapkan bukan ada pelanggaran, hanya saja rangkaian upaya peretasan terhadap beberapa pengguna.
“Sistem akun tiada dikompromikan. Apa yang tersebut kami alami lalu tangkap adalah upaya login ke beberapa akun. Untuk melindungi pelanggan kami, kami telah terjadi mengatur ulang beberapa kata sandi yang dimaksud membuat instruksi tersebut,” kata juru bicara Pokemon Company Daniel Benkwitt, seperti dilaporkan TechCrunch Selasa (19/3) waktu setempat.
Pokemon adalah waralaba gim yang tersebut sangat populer dengan beratus-ratus jt pemain di seluruh dunia.
Benkwitt mengungkapkan bahwa semata-mata 0,1 persen dari akun yang mana ditargetkan oleh peretas yang tersebut benar-benar disusupi, dan juga menegaskan kembali bahwa perusahaan telah lama memaksa pengguna yang terkena dampak untuk mengatur ulang kata sandi mereka.
Dengan demikian, tidaklah ada yang penting dijalankan bagi penduduk yang dimaksud tak dipaksa untuk mengatur ulang kata sandi mereka.
Deskripsi pelanggaran akun Pokemon terdengar seperti pengisian kredensial, dalam mana peretas jahat menggunakan nama pengguna dan juga kata sandi yang dimaksud dicuri dari pelanggaran lain dan juga menggunakannya kembali ke web lain.
Contoh terbaru dari kejadian mirip adalah yang muncul tahun setelah itu pada perusahaan pengujian genetik 23andMe.
Dalam perkara tersebut, peretas menggunakan kata sandi yang dimaksud bocor dari pembobolan lain untuk membobol sekitar 14.000 akun.
Dengan membobol akun tersebut, para peretas kemudian dapat mengakses data genetik sensitif jutaan pemegang akun 23andMe lainnya.
Hal ini menggalakkan perusahaan (dan beberapa pesaing lainnya) untuk meluncurkan otentikasi dua komponen wajib, sebuah layanan keamanan yang digunakan menghindari serangan pengisian kredensial.
Sementara itu, Korporasi Pokemon tiada mengizinkan penggunanya untuk mengaktifkan dua unsur pada akun mereka, saat TechCrunch memeriksanya.
Artikel ini disadur dari Pokemon setel ulang kata sandi beberapa pengguna imbas upaya peretasan