socialdarknet.com – Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) merespons masalah indeks tertentu yang menjadi salah satu variabel utama di formula penyesuaian kenaikan upah minimum. Berdasarkan Peraturan pemerintahan (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan, rentang indeks yang disimbolkan dengan alfa itu adalah 0,1-0,3, namun pihak buruh menilai nomor yang disebutkan terlalu rendah.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial lalu Garansi Sosial Indah Anggoro Putri menjelaskan, alfa merupakan sumbangan ketenagakerjaan di perkembangan kegiatan ekonomi pada suatu wilayah. Artinya, hitungan yang dimaksud kecil lantaran konstruksi kegiatan ekonomi di area suatu wilayah tidaklah belaka ditopang oleh ketenagakerjaan.
“Dalam diskusi-diskusi kami dengan pakar, partisipasi ketenagakerjaan pada suatu wilayah di tempat Indonesia, itu di dalam rata-rata maksimal 0,30 atau 30 persen dari total peningkatan dunia usaha di tempat suatu wilayah,” kata Indah ketika ditemui pada kantornya, DKI Jakarta Selatan pada Selasa, 21 November 2023.
Dia mengaku telah lama mendiskusikan hal itu dengan akademisi, geografi, statiostik, yang dimaksud ada di badan pengupahan nasional. Sementara itu, ia berujar dalam sektor lain seperti energi, pertambangan, pariwisata, belanja pemerintah lebih tinggi berkontribusi pada pembanguann perekonomian pada suatu wilayah.
Terlebih sebenarnya, menurut dia, kontribusi ketenagakerjaan terhadap perekonomian di dalam wilayah bahkan minus. Karena itu, pemerintah menentukan rentang 0,1-0,3. “Jadi sekali lagi itu adalah sumbangan ketenagakerjaan di perkembangan perekonomian di dalam wilayah. Kalau ada yang tersebut bilang terlalu kecil, lho ya itu faktanya,” kata dia.
Belum ada win-win solution entrepreneur serta buruh
- 1
- 2
- Selanjutnya
TEMPO.CO
Creator : Zidan Ananda
