socialdarknet.com – Jakarta – Indonesia tengah menjajaki kesempatan untuk kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Internet Governance Forum (IGF), di area area mana sebelumnya Indonesia sudah sukses menggelar forum global pembahasan kebijakan tata kelola internet hal itu pada 2013 di tempat dalam Bali.
Wakil Menteri Komunikasi lalu Informatika Nezar Patria menjelaskan pengajuan Indonesia menjadi Tuan Rumah IGF 2025 didasari keunggulan dari segi pengalaman serta pengetahuan.
“Indonesia miliki keunggulan secara pengalaman multistakeholders serta kapasitas pengetahuan untuk kembali menjadi tuan rumah pertemuan global IGF,” ujarnya dalam rilis pers yang tersebut digunakan diterima hari ini.
Hal itu dikemukakannya dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Ekonomi kemudian Sosial United Nations Development Economic and Social Affairs (UNDESA) Li Junhua pada dalam Ruang Bilateral IGF 2023 pada Kyoto, Jepang, Senin.
Wamenkominfo menegaskan arti penting menjadi tuan rumah pertemuan yang digunakan digunakan mewadahi berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, akademisi, praktisi lalu rakyat madani tersebut.
IGF, kata dia, adalah wadah yang digunakan dimaksud penting juga signifikan untuk berbagi pengetahuan bagi multistakeholder terkait tata Kelola Internet.
Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Ekonomi serta Sosial Li Junhua pun menyambut positif usulan yang digunakan dimaksud disampaikan Indonesia tersebut.
“Sekadar catatan, 2025 adalah tahun yang mana kritikal sebab sudah pernah lama dua dekade mandat yang diberikan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk pelaksanaan IGF ini. PBB akan melakukan reviu apakah IGF akan diteruskan atau tidak. Namun, melihat dinamika yang digunakan ada, IGF sangat mungkin akan dilanjutkan,” kata dia.
Menurut Li Junhua, saat ini sudah ada dua negara yang digunakan itu terlebih dahulu menyampaikan secara resmi keinginan menjadi tuan rumah IGF 2025, yaitu Rusia yang tersebut dimaksud telah lama lama menyampaikan surat pada tahun 2020 serta Norwegia yang dimaksud sudah bersurat kepada PBB pada 2022.
Li Junhua memberikan usulan agar Indonesia bersedia mengajukan diri menjadi tuan rumah IGF 2026. “Ini akan menjadi pilihan tahun yang dimaksud hal itu baik, sebab jika memang mandat IGF dilanjutkan, juga saya pribadi berkeyakinan demikian, maka akan menjadi the 1st IGF dalam dekade ke-3,” pungkas dia.
Pewarta : Livia Kristianti
Editor : Natisha Andarnintyas
ANTARA